Memiliki rumah bertingkat tidak selalu mengeluarkan biaya yang mahal. Kenapa demikian...? Wajar pertanyaan ini muncul sebab yang terbayangkan dalam pikiran anda adalah pada rumah bertingkat yang sering anda lihat jelas membutuhkan material bangunan yang banyak. Sedikit melawan arus, karena anda akan membangun rumah bertingkat tidak seperti biasanya kebanyakan orang di Indonesia membangun rumah bertingkatnya. Rumah bertingkat yang biasa kita temui sekarang adalah rumah bertingkat yang plat lantai 2 nya terbuat dari cor beton bertulang yang mempunyai jarak floor to floor nya minimal 4.00 meter dan ring balok atau dag betonnya berjarak + 3.00 meter dari lantai 2 tersebut. Sedangkan rumah bertingkat akan anda disain/bangun adalah jarak floor to floornya cukup 3.20 meter dan ring balok pada lantai 2 berjarak + 1.50 meter. Kita memanfaatkan ruang yang terbentuk dari kemiringan atap sehingga segala sesuatu yang kita buat akan efisien. Mungkin masih ingat dalam ingatan kita beberapa waktu lalu sempat menjadi trend disain rumah yang plafonnya mengikuti atap. Tujuan utama dari disain ini bagaimana mewujudkan suhu yang nyaman didalam rumah sehingga dibuatlah plafon yang tinggi dan mengikuti kemiringan atap. Namun trend ini bisa dikatakan hilang karena timbul suatu masalah susahnya perawatan dan betapa repotnya mengganti bola lampu yang rusak. Disain rumah bertingkat yang akan kita lakukan memanfaatkan ruang yang terbentuk karena kemiringan atap dan supaya bisa tercipta ruang yang cukup lega dilantai atas kita menaikkan ring balok paling luar lebih kurang 1.50 meter.
Lihat gambar:
Pada gambar kelihatan bahwa banyak bagian yang kita hemat dan seluruh ruang yang terbentuk kita manfaatkan. Jika di desain dengan tepat maka tentu biayanya tidak akan begitu mahal.
Dalam ilustrasi gambar diatas akan timbul berbagai pertanyaan yang akan kita bahas satu persatu.
1. Apakah ruangan di lantai dasar nyaman?
Banyak orang melontarkan pertanyaan ini, karena mereka melihat jarak floor to floor nya hanya 3.20 meter dan sudah tentu plafonnya akan rendah pula.
Jawabannya:
Jika ditinjau dari kenyamanan suhu, pada rumah bertingkat suhu pada lantai dasar jelas lebih sejuk dibanding lantai atas karena sudah terhalang oleh lantai atasnya. Ketinggian plafon 2.80 meter bukanlah plafon yang rendah jika dibandingkan dengan tubuh masyarakat Indonesia yang rata-rata mempunyai tinggi badan 170 cm. Pernahkan terperhatikan oleh anda bahwa ketinggian plafon di kamar hotel atau pun koridornya? Rata-rata hanya 2.80 meter. Nyaman bukan? Dan pada era 80-an, disain rumah kita pada umumnya mempunyai plafon yang ketinggiannya sedemikian juga.
2. Bagaimana solusi untuk ruang lantai atas supaya nyaman?
Timbulnya pertanyaan seperti ini karena melihat dari gambar diatas, karena kelihatan plafonnya rendah dan tentu akan terasa panas...
Untuk membahas pertanyaan ini ada baiknya kita melihat dulu fungsi ruang lantai atas. Dari disain yang kami anjurkan fungsi lantai atas diperuntukan untuk kamar tidur.
Pemilihan material yang tepat untuk bahan penutup atap merupakan tindakan yang paling tepat untuk mewujudkan ruang lantai atas menjadi nyaman. Kami menyarankan untuk menggunakan material atap genteng keramik, karena genteng keramik sangat efisien untuk meredam panas matahari. Selain itu genteng keramik juga bisa meredam bunyi hujan deras dan ini sangat jauh bedanya apabila anda menggunakan material atap yang berbahan metal atau zincalum. Untuk mendapatkan estetika ada baiknya anda mengunakan genteng keramik datar. Memang investasinya agak lebih besar daripada genteng keramik biasa, namun jika anda betul-betul mendisain rumah tinggal anda dengan baik dan benar maka nilai investasi yang anda tanamkan ke rumah anda akan terbayar oleh rasa nyaman dan kepuasan terhadap apa yang anda miliki. Dan ada satu hal yang kadang sering kita lupakan bahwa mayoritas penduduk di Indonesia untuk kamar tidurnya hampir dipastikan memakai Air Conditioner (AC). Nah.., dengan mengikuti disain diatas ditambah penggunaan material atap yang tepat maka akan lebih meringankan kerja kompresor AC secara otomatis kedepannya anda sudah melakukan penghematan.
3. Konstruksi seperti apa yang diterapkan supaya rumah bertingkat aman dan tidak mahal?
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lebih baik anda mengunakan konstruksi kayu. Dengan artikata nantinya lantai atas rumah anda adalah lantai kayu pabrikasi. Banyak orang berpendapat bahwa konstruksi kayu itu jauh lebih mahal daripada beton bertulang. Jawabannya bisa tidak, apabila anda melihat secara keseluruhan rumah anda tersebut. Sebagai contoh;
* Pondasi yang anda terapkan pada rumah anda jelas jauh lebih murah dari pada pondasi yang digunakan pada rumah bertingkat beton bertulang. Mungkin anda masih ingat dengan pondasi rumah panggung atau rumah tradisional yang hanya menggunakan pondasi umpak / sandi. Pada prinsipnya apabila bangunan anda sudah berdiri diatas tanah keras dijamin rumah anda tidak akan terbenam.
* Jika anda menggunakan lantai kayu pabrikasi pada lantai atas, maka anda sudah menghemat biaya plafon untuk lantai dasar. Anda tidak perlu ragu atas kemungkinan air merembes dari lantai atas, karena lantai kayu pabrikasi sekarang ini sudah dibuat dengan teknologi yang canggih demikian juga dengan sistim pemasangan serta finishingnya yang diperkirakan tidak ada kemungkinan bocor.
* Penghematan pada sanitasi. Karena untuk meletakkan posisi kamar mandi pada lantai atas harus tepat berada pada posisi kamar mandi lantai bawah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar